Penyakit kencing manis secara umum dapat menunjukkan gejala seperti sering buang air kecil, sering lapar, sering haus, tubuh yang kurang fit dan penurunan berat badan yang cukup drastis. Namun siapa sangka ternyata masih ada gejala lainnya yang seringkali justru diabaikan, yaitu kesemutan. Karenanya anda perlu sedikit lebih waspada jika anda sering mengalaminya. Pemeriksaan gula arah, dalam hal ini, perlu segera dilakukan untuk mengecek apakah kesemutan yang anda alami ada kaitannya dengan peningkatan gula darah anda atau tidak.
Meski nantinya kesemutan yang sering anda alami terbukti sebagai gejala kencing manis, perlu diketahui juga bahwa gejala tersebut tidak selamanya mengarah pada penyakit gula darah. Hal ini karena secara umum kesemutan dapat dialami akibat aliran darah yang kurang lancar. Penyebab peredaran yang kurang lancar tersebut dapat meliputi berbagai macam faktor. Salah satunya yang sering terjadi adalah karena posisi tertentu. Contohnya duduk tanpa mengubah posisi dalam waktu yang lama. Atau juga bisa karena terlalu lama duduk. Selain itu, posisi tidur yang salah juga dapat memicu kesemutan tersebut.
Lalu kesemutan yang bagaimana yang harus diwaspadai sebagai gejala kencing manis? Untuk mengetahui apakah kesemutan yang anda alami merupakan gejala penyakit kencing manis atau bukan, anda perlu mengetahui frekuensinya. Jika kesemutan yang anda alami frekuensinya lebih sering dari biasanya, maka ia harus selalu diwaspadai sebagai salah satu gejala diabetes. Selain frekuensi, perlu diketahui juga apakah kesemutan yang anda alami juga diikuti dengan rasa baal, ngilu atau gejala lainnya. Jika hal tersebut terjadi, maka pemeriksaan gula darah akan lebih baik jika segera dilakukan untuk mengetahui apakah anda terserang diabetes atau tidak. Hal ini karena kesemutan yang diikuti oleh rasa baal, ngilu dan sebagainya biasanya dialami oleh seseorang yang menderita kencing manis.
Dengan mengetahui bahwa kesemutan dapat menjadi salah satu pertanda kencing manis, maka diharapkan anda akan lebih waspada ketika anda mengalaminya. Terlebih lagi jika kesemutan yang dialami diikuti oleh gejala lainnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kalaupun nantinya kesemutan yang anda alami bukan merupakan gejala diabetes, perubahan gaya hidup akan lebih jika segera dilakukan agar dapat mengurangi frekuensi kesemutan yang anda alami. Dengan begitu, anda bukan hanya terbebas dari kesemutan itu sendiri, melainkan juga dapat mencegah datangnya penyakit kencing manis. Silahkan klik di sini untuk membaca artikel lainnya dengan topik yang sama.
Meski nantinya kesemutan yang sering anda alami terbukti sebagai gejala kencing manis, perlu diketahui juga bahwa gejala tersebut tidak selamanya mengarah pada penyakit gula darah. Hal ini karena secara umum kesemutan dapat dialami akibat aliran darah yang kurang lancar. Penyebab peredaran yang kurang lancar tersebut dapat meliputi berbagai macam faktor. Salah satunya yang sering terjadi adalah karena posisi tertentu. Contohnya duduk tanpa mengubah posisi dalam waktu yang lama. Atau juga bisa karena terlalu lama duduk. Selain itu, posisi tidur yang salah juga dapat memicu kesemutan tersebut.
Lalu kesemutan yang bagaimana yang harus diwaspadai sebagai gejala kencing manis? Untuk mengetahui apakah kesemutan yang anda alami merupakan gejala penyakit kencing manis atau bukan, anda perlu mengetahui frekuensinya. Jika kesemutan yang anda alami frekuensinya lebih sering dari biasanya, maka ia harus selalu diwaspadai sebagai salah satu gejala diabetes. Selain frekuensi, perlu diketahui juga apakah kesemutan yang anda alami juga diikuti dengan rasa baal, ngilu atau gejala lainnya. Jika hal tersebut terjadi, maka pemeriksaan gula darah akan lebih baik jika segera dilakukan untuk mengetahui apakah anda terserang diabetes atau tidak. Hal ini karena kesemutan yang diikuti oleh rasa baal, ngilu dan sebagainya biasanya dialami oleh seseorang yang menderita kencing manis.
Dengan mengetahui bahwa kesemutan dapat menjadi salah satu pertanda kencing manis, maka diharapkan anda akan lebih waspada ketika anda mengalaminya. Terlebih lagi jika kesemutan yang dialami diikuti oleh gejala lainnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kalaupun nantinya kesemutan yang anda alami bukan merupakan gejala diabetes, perubahan gaya hidup akan lebih jika segera dilakukan agar dapat mengurangi frekuensi kesemutan yang anda alami. Dengan begitu, anda bukan hanya terbebas dari kesemutan itu sendiri, melainkan juga dapat mencegah datangnya penyakit kencing manis. Silahkan klik di sini untuk membaca artikel lainnya dengan topik yang sama.